Ranaka Strategic:
Assalamuallaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
semoga semuanya selalu sehat dan berlimpah rejeki
alhamdulillah 2 minggu lalu saya bertemu banyak guru dan sahabat di #festivalentrepreneurindonesia2017
tentunya Pak Bi, Bu Dwita dan beberapa sahabat yg sebelumnya hanya kenal online π
malem ini kita akan bahas materi menarik
SELLING WITHOUT TALKING
Selling Without Talking adalah sebuah metode pelatihan yang akan membuat Anda mengetahui mengapa pikiran tidak sadar jauh lebih powerfull dibandingkan dengan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Di sini Anda akan mengerti dan memahami cara meningkatkan energi Anda dan mengirimkan energi positif tersebut kepada calon prospek.
pemater kita malam ini adalah
Rezza Anggara, Alumni Bisa Bikin Brand, yang juga Seorang Personal Transformation specialist, berpengalaman dalam membantu klien di berbagai bidang industri. Melalui metode "SELLING WITHOUT TALKING", Rezza Anggara telah melatih ribuan leaders, sales dan tim pemasaran, baik pada aspek mindset, keterampilan maupun sikap mental.
ranaka dr malang, silahkan Mas Rezza
Rezza Anggara:
Bismillah...
Saya mulai yaaa
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Pak Bi dan Team yang sudah mengundang dan memberikan saya kesempatan untuk sharing di grup ini..
Izin saya memperkenalkan diri saya,
nama saya Rezza Anggara, saya seorang Personal Transformation Specialist.
Ini tahun ke 7 saya dalam menjalani profesi saja...
web saya : www.RezzaAnggara.com
Saya satu-satunya pemegang lisensi dari Dr. Marco Paret untuk berbaga keilmuan, khusunya mesmerism, non verbal communication, non verbal therapy, energy healing, NLP non verbal dan masih banyak lagi
Pada kesempatan kali ini saya ingin sharing tentang sebuah keilmuan yang saya kembangkan yaitu, Selling Without Talking...
Bagaimana caranya kita menjual tanpa bicara...
Rata2, dari 2 jam waktu yang disediakan oleh klien (perusahaan) untuk saya presentasi, saya sudah closing di 15 menit pertama...
Waktu yang dibutuhkan untuk building rapport (membina hubungan) hanya dalam waktu beberapa detik saja..
sekarang izinkan saya memberikan beberapa pertanyaan :
1. Apakah teman-teman kesulitan untuk closing ?
2. Apakah teman-teman sudah belajar berbagai macam tehnik closing, tp masih sulit closing ?
3. Apakah teman-teman sudah belajar tipe kepribadian prospek, yang ada malah sibuk menganalisa tipe prospek ?
4. Apakah teman-teman sudah menggunakan bahasa yang menghipnosis, tapi masih sulit closing ?
5. Apakah sudah meluangkan waktu 1-2 jam ketemu prospek, tapi masih sulit closing ?
Jika teman-teman2 menjawab YA pada salah satu pertanyaan diatas, mungkin tehnik ini berguna untuk teman-teman...
Selling Without Talking adalah sebuah tehnik yang saya kembangkan, yang akan membuat teman-teman semakin mudah untuk closing...
tidak perlu menghafal skrip dengan tehnik ini...
tidak perlu sibuk menganalisa tipe prospek...
tidak membutuhkan waktu yang banyak untuk closing..
dan yang paling penting, tidak perlu banyak bicara untuk closing..
sudah siap ?
Mari kita mulai
Seperti yang kita tau dalam komunikasi ada 3 faktor utama :
1. 7% Kata-kata
2. 38% intonasi
3. 55% Bahasa tubuh...
ini yang selama ini dipakai sebagai panduan ketika berbicara..
tapi, tahukan jika ada 1 unsur lagi yang jauh lebih besar daripada semua itu ?
itu adalah ENERGY
yup, betul... ENERGY
contohnya begini...
pernah Anda ketika Anda ketemu prospek, anda ngomong jago sekali, 2 jam...
tapi ga closing juga ?
sementara, tiba2 ada sales kemarin sore ktm prospek anda, ngomong sebentar, eh tau2 closing...
Atau, pernahkah Anda di lingkungan pertemanan lagi asik2 ngobrol, tiba2 datang seseorang... org itu ga ngomong apa2, hanya diam saja..
tapi seketika itu suasana langsung tidak nyaman...
pernah ?
atau kebalikannya, anda punya teman yang membawa keceriaan, klo ga ada dia ga rame.. ga seru.. ?
mengapa bisa berbeda ?
padahal dua2nya hanya datang dan diam saja ?
itu semua terjadi krn setiap orang, masing2 dari kita membawa energi yang kita sebarkan kepada orang lain..
proses penjualan terjadi bukan karena prospek membutuhkan produk Anda, tapi juga karena Anda sebagai salesnya...
pertanyaan selanjutnya adalah, bgitu banyak diluar sana orang yang menjual produk yang sama...
lalu, mengapa prospek tersebut harus membeli dari Anda ?
contoh lain, imajinasikan anda membawa uang cash sebesar 75jt.. Anda ingin membeli sebuah jam mewah..
Anda datang ke toko jam, dan disana ada jam yang Anda inginkan...
namun, ketika anda datang, SPG/SPB tidak melayani anda dengan ramah..
pertanyaan saya, apakah Anda jadi membeli jam tersebut ? atau Anda pindah ke toko lain ?
sebagian besar orang menjawab, tidak jadi membeli jam tersebut...
Contoh kasus :
ada seorang pelaku MLM menjual produk pengelolaan berat badan yang harganya cukup tinggi...
prospeknya punya uang, prospeknya butuh produknya..
leader ini, menjelaskan dengan sangat bagus, sesuai sistem, semuanya dijelaskan....
namun hasilnya.... prospek tersebut tidak juga membeli..
dan prospeknya bilang begini
"bu, saya butuh produknya, saya punya uangnya, perusahaannya bagus, banyak berhasil... tapi entah kenapa saya belum mau beli dari ibu"
ini adalah kisah nyata yang terjadi...
mari kita bahas apa itu SWT
SWT adalah sebuah proses menjual yang bukan menjual
SWT Adalah sebuah proses yang membuat prospek/klien closing dengan sendirinya, tanpa perlu kita minta
SWT adalah sebuah proses menjual tanpa kata-kata
lalu bagaimana mungkin bisa closing tanpa kata2 ?
Bayangka sebuah stasiun radio dan radio di mobil Anda..
jika kita ingin mendengarkan siaran radio tertentu, kita perlu menyamakan frekuensinya...
otak manusia berfungsi sebagai transmitter (yg mengirimkan gelombang frekuensi) dan berfungsi sebagai reciever (yg menerima gelombang frekuensi)
pernahkah ketika Anda berdua dengan teman/pasangan/anak atau siapapun, anda nyanyi sebuah lagu di dalam hari Anda..
dan tidak lama kemudian, orang disebelah Anda menyanyikan lagu yang sama.... ?
banyak peserta kelas saya, mengatakan pernah mengalaminya...
YES, itulah Prinsip Selling Without Talking, SWT
kita cukup dia, berbicara di dalam hati, tau2 prospek kita bilang "oke pak/bu, saya beli produknya"
menarik bukan ?
ada banyak sekali mitos2 dalam penjualan...
saya menulisnya beberapa di facebook saya...
boleh add saya di fb, Rezza Anggara
mungkin saya bahas 1-2 mitos saja pada kesempatan kali ini
#MitosPenjualan
Menggunakan gaya bicara/tata bahasa yang sesuai dengan tipe kepribadian prospek, kemungkinan closing semakin besar
apakah teman-teman sering mendengarnya ?
gunakan gaya bahasa yang sama, klo orangnya auditori kita pakai bahasa auditori, visual pake bahasa visual..
Apakah benar ?
banyak orang ketika ketemu prospek mereka sibuk menyiapkan kata2, menyiapkan alat bantu presentasi, menyiapkan jawaban (handling objection) ketika prosek keberatan..
Dulu pun, saya melakukan itu..
Namun, setelah saya mengambil lisensi di Prancis, baru saya sadar bahwa itu semua tidak perlu Anda lakukan..
bukankah yang ada kita malah sibuk menghadal skrip dan menganalisa prospek ?
lalu kita malah ga dapet klik dengan prospeknya
Lalu apa yang perlu dilakukan ?
berbicaralah kepada UNCONSCIOUSMIND (pikiran tidak sadar) prospek
Rezza Anggara:
saya lanjut ke mitos selanjutnya ya
*
#MitosPenjualan
Semakin pandai melakukan handling objection, kemungkinan closing semakin besar
apakah teman-teman suka melakukan ini jika klien menolak, jika klien keberatan ?
jika YA, STOP melakuannya
saya pernah di komplain, dikasih saran, dikasih tau, sama leader besar salah satu perusahaan MLM selama hampir 2 jam...
apa yang saya lakukan....... ?????
saya DIAM
saya hanya mengangguk...
Rezza Anggara:
Selama ini banyak orang hanya tahu pikiran manusia itu sadar dan bawah sadar saja...
makanya banyak tehnik jualan yang fokusnya di verbal dan merangkai kata2..
saya pun dulu seperti itu...
Namun di Prancis saya baru mengetahui bahwa ada 1 pikiran lagi, yang jauh lebih powerfull...
yaitu PIKIRAN TIDAK SADAR
selama ini orang hanya fokus memikirkan bagaimana carnya menembus critical factor (pikiran sadar) supaya ide kita diterima di pikiran bawah sadar klien...
meskipun sudah kita lakukan, closing tetap saja sulit terjadi
Kuncinya, Anda perlu berbicara dengan pikiran tidak sadar prospek....
yang tidak mungkin ditolak oleh prospek Anda...
Rezza Anggara:
saya hanya mengIYAkan...
hasilnya, 5 menit terakhir leader itu tanya sama saya...
"coach, apa yang coach rezza butuhkan dari saya?"
(ini tanda closing)
saya bilang "saya butuh ibu, ngomong ke semua leader besar dibawah ibu, untuk training sama saya"
leader itu bilang "SIap"
itulah SWT
itulah closing tanpa perlu banyak bicara
Sampai sini, silahkan jika ada pertanyaan
Ranaka Strategic:
baiklah, terima kasih Mas @RezaAnggaraa
pertanyaan pertama dari Mas Wahyu Din
Kebetulan saya ada di bidang fotography, kira2 Berbicara dibawah sadar itu seperti apa contohnya ya?..masih belum paham
silahkan Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
Bukan dibawah sadar. Tp di pikiran tidak sadar
Ini jawabannya..
Ranaka Strategic:
oh iya, sudah ada di atas ya π
pertanyaan kedua dari Mbak Prima Handhani
Customer produk kami 50% orang yang tertutup, kelas elit saya menyebutnya. Sering repeat order tapi nggak mau approve pertemanan di medsos. Kami keep in touch via watsapp atau market place saja.
Padahal saya butuh testimoni mereka untuk menarik friendlistnya membeli juga produk kami.
Ada sarankah untuk saya agar bisa masuk menjadi friendlist mereka?
Terima kasih.
ini saya banget π
silahkan Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
1. Buat dia nyaman dengan kita.
Kunci dari swt adalah membuat klien nyaman dengan kita.
2. Memang ada beberapa klien yg tidak mau memberikan testimoni, saya pun mengalaminya. Yang saya lakukan, saya diemin aja.. cari testi dr yang lain...
Oia, bisa juga untuk memberikan kepada klien tersebut, kue ulang tahun, tanya kabar, ajak makan dll
Ranaka Strategic:
ada pertanyaan lanjutan dari Mas @klikwahyu
mungkin ingin ada kasus di bidang fotografi
Iya mas, disitu kan tertulis "proses menjual tanpa kata2" apakah cukup hanya dg memberikan porto folio hasil karya saya, atau ada trik khusus cara penggunaan SWT itu terhadap calon klien saya. Dan apakah bisa SWT ini besar pengaruhnya dripada forto folio itu sendiri. Dan bagaimana memulai SWT itu. Mohon penjelasan pa reza.. π.. mohon maklum masih pemula..
Ranaka Strategic:
silahkan Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
1. Fokus pada kebutuhan klien
2. Berikan solusi kepada klien
3. Buat nyaman klien..
Pernah tau money game ?
Ada produknya ga ?
Perusahaannya jelas ga ?
Portofolionya ada ?
Tapi mengapa banyak org berbondong2 join ?
Di pikiran prospek hanya ada 1 kalimat, "apa untungnya buat saya?"
Nah skrg apa untungnya buat klien ketika klien memakai produk kita ??
Subiakto Priosoedarsono:
Whats in it for me
Ranaka Strategic:
nah, diperjelas Pak Bi nih π
benefit produk kita harus jelas ya Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
Benefit untuk klien dengan membeli produk kita.
Apa masalah klien yg bisa diselesaikan dengan produk kita
Ranaka Strategic:
ada juga pertanyaan lanjutan dari Mbak Prima Handhani
Ranaka Strategic:
Izin menanggapi ya, Mas Reza.
Asumsi saya, ketika buyer repeat order artinya puas dengan pelayanan yang kami berikan.
Tapi jika yang sekelas Mas Reza juga mengalami, artinya memang ada buyer type tertutup ya.
Belum pernah nyoba ngajak makan bareng sih. Karena beda kota, kadang beda negara. :-)
Terima kasih jawabannya, Mas Reza. Sukses selalu.
ternyata bukan pertanyaan π
pertanyaan ketiga dari Mas Pendi Setyawan
Selamat malam Bung Rezza.
Ilmu yang luar biasa tentunya malam ini dari Bung Rezza.
Mohon pencerahannya, kira kira apa pertanyaan/pernyataan dasar sebagai pembuka komunikasi untuk calon konsumen yang masih baru pertama mendengar brand kita ? Agar bisa Closed
Rezza Anggara:
Klien personal coaching saya macem2. Beberapa menengah keatas dengan penghasilan 500jt per bulan...
Mereka ga mau dimintain testimoni.
Tapi mereka mereferensikan teman2nya untuk coaching dengan saya..
Yang penting, bina hubungan..
Ranaka Strategic:
silahkan Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
Pertanyaan bagus...
Kunci swt berikutnya adalah "kepo is the key"
Penasaran kita mencari tau apa kebutuhan klien dengan dihubungkan dengan produk kita...
Contoh misalnya, ketika saya datang ke perusahaan, pertanyaan saya adalah " apa masalah penjualan yang dialami oleh perusahaan bapak/ibu?"
Nanti muncul jawaban :
1. Sales susah closing
2. Banyak penolakan
3. Kalang bersaing
4. Dll..
Langsung deh, saya tawarkan solusi..
Mau ga supaya salesnya bisa menjual tanpa bicara ?
Dia pasti jawab IYA, abis itu langsung saya kasih solusi training selling without talking..
Closing deh..
alhamdulillah
Ranaka Strategic:
gali need klien, baru berikan solusi, menarik
Ranaka Strategic:
SWT tentunya perlu latihan, apa saja yg bisa kita lakukan agar memiliki skill seperti Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
1. Latihan pernasafan untuk meningkatkan energy
2. Latihan pesence dan grounded
3. Latihan menatap titik hitam
Ranaka Strategic:
seru ya, detailnya seperti apa mas
Rezza Anggara:
Waduh, panjang sekali kalau saya jelaskan disini..
Sebenarnya jawabannya lengkap ada di buku saya yang judulnya Selling Without Talking
Ranaka Strategic:
siap, ada pertanyaan lanjutan dari Mas Pendi Setyawan
Bung Rezza ijin pertanyaan lanjutan ya.
Insyaallah terkait dengan proses menggali kebutuhan calon konsumen, apa yang perlu kita tekankan apabila kita bersaing dengan produk yang boleh saya bilang "incumbent" ? apakah ada penyesuaian strategi SWT ?
Rezza Anggara:
Tekankan bahwa produk kita berbeda dan yang paling penting bisa menjawab kebutuhan dan masalah klien
Ranaka Strategic:
pertanyaan keempat dari Mas Hakiki Djamhari
Izin bertanya, tema nya sangat menarik, selling without talking, bisa diperjelas seberapa banyak meminimalkan kata? Maklum saya nubie bingung ngejual tanpa kata atau meminimalkan kata. Terima kasih mas Ranaka
silahkan Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
Sangat banyak.
Saya jarang sekali ngomong ketika prospek.
Saya hanya bertanya dan memberikan solusi.
Setelah itu klien menyerahkan dirina untuk closing..
Dan ingat kirim frekuensi closing ke prospek
Ranaka Strategic:
mungkin perlu diperjelas freukensi seperti apa Mas
Rezza Anggara:
Bayangkan sebuah stasiun radio dan radio di mobil Anda..
jika kita ingin mendengarkan siaran radio tertentu, kita perlu menyamakan frekuensinya...
otak manusia berfungsi sebagai transmitter (yg mengirimkan gelombang frekuensi) dan berfungsi sebagai reciever (yg menerima gelombang frekuensi)
pernahkah ketika Anda berdua dengan teman/pasangan/anak atau siapapun, anda nyanyi sebuah lagu di dalam hari Anda..
dan tidak lama kemudian, orang disebelah Anda menyanyikan lagu yang sama.... ?
banyak peserta kelas saya, mengatakan pernah mengalaminya...
YES, itulah Prinsip Selling Without Talking, SWT
kita cukup dia, berbicara di dalam hati, tau2 prospek kita bilang "oke pak/bu, saya beli produknya"
Kirimkan mental sugesti kepada prospek di dalam hati kita
"Closing, beli produk saya, percaya saya, transfer, bayar, nyaman sama saya"
Ranaka Strategic:
mesti baca ber-ulang nih materi malem ini, biar nggak tanya lagi dan lagi π
pertanyaan lanjutan dari Mas Hakiki Djamhari
Masih bingung nyamain frekwensinya, kan menyamakan frekwensi perlu media, dan media jualan salah satunya adalah kata kata.
Rezza Anggara:
Ini lg jawabannya..
Bayangkan sebuah stasiun radio dan radio di mobil Anda..
jika kita ingin mendengarkan siaran radio tertentu, kita perlu menyamakan frekuensinya...
otak manusia berfungsi sebagai transmitter (yg mengirimkan gelombang frekuensi) dan berfungsi sebagai reciever (yg menerima gelombang frekuensi)
pernahkah ketika Anda berdua dengan teman/pasangan/anak atau siapapun, anda nyanyi sebuah lagu di dalam hari Anda..
dan tidak lama kemudian, orang disebelah Anda menyanyikan lagu yang sama.... ?
banyak peserta kelas saya, mengatakan pernah mengalaminya...
YES, itulah Prinsip Selling Without Talking, SWT
kita cukup dia, berbicara di dalam hati, tau2 prospek kita bilang "oke pak/bu, saya beli produknya"
Kirimkan mental sugesti kepada prospek di dalam hati kita
"Closing, beli produk saya, percaya saya, transfer, bayar, nyaman sama saya"
Ranaka Strategic:
jawaban terkait freukensi tetep ya π
tetap pakai kata-kata, tapi lebih ngobrol ama diri sendiri dan ucapkan dalam hati, benar begitu ya Mas @RezaAnggaraa
Rezza Anggara:
Pernah ga sehati dengan pasangan/anak/ortu kita ?
Atau memikirkan hal yg sama ?
Itu tanpa kata2 kan ?
Ranaka Strategic:
okay Mas
Rezza Anggara:
Benar!
Ucapkan dalam hati, lalu kirmkan itu ke klien.
Klien pasti terima, ga bakal bisa nolak
Ranaka Strategic:
terkait branding, apakah sengaja memilih SWT dan pastinya sangat familiar di masyarakat Indonesia
Rezza Anggara:
Memilihnya selling without talking aja sih...
Menjual tanpa bicara...
Ternyata pas di singkat jadi SWTπ
Ranaka Strategic:
alhamdulillah, jadi mudah di-inget π
waktu sudah hampir habis, silahkan closing statement Mas
Rezza Anggara:
sebelum saya tutup, saya kasih 3 tips dalam SWT
1. Pastikan energy Anda selalu positif sehingga prospek nyaman dengan Anda
2. Buang semua emosi negatif, karena emosi negatif menghasilkan energi negatif
3. Buang keinginan untuk closing ketika prospek
informasi terakhir...
saya menulis sebuah buku judulnya Selling Without Talking..
harga buku saya Rp. 60.000,- bisa beli di gramedia atau pesan di saya.
Di dalam buku Anda akan mendapatkan voucher discount sebesar 35% untuk ikut workshop Selling Without Talking di kota terdekat..
dibuku ini saya kasih semua tehniknya dengan jelas dan sistematis..
Untuk pemesanan Ketik :
ORDER_SWT_JUMLAH PESAN_NAMA_ALAMAT LENGKAP_NO HP_EMAIL
SMS or WA ke 08164290580
Terima kasih..
sampai jumpa..
Ranaka Strategic:
khusus member FSB dikasi tanda tangan ya Mas π
baiklah teman-teman, waktu udah abis
terima kasih Mas @RezaAnggaraa
semoga berkah ilmunya
silahkan teman-teman ucapkan terima kasih untuk pemateri kita malam ini
Wahyu Din:
Ranaka Strategic:
terima kasih Mas @RezaAnggaraa atas ilmunya.. insya Allah sangat bermNfaat
Ranaka Strategic:
insyaAllah kita bertemu lagi di kulgram-kulgram yg makin seru π
ranaka undur diri, selamat malam
Wahyu Din:
Terima kasih mas Ranaka juga.. yg sudah membawakan acara
Ranaka Strategic:
Wassalamuallaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
ALMAHIRA PRIMAA HANDAYANI | Bebumbuan Bu Tien | Satu-satunya Sambel Pecel Bergaransi Alami:
Alhamdulillah.
Terima kasih, Mas Reza. Ilmunya sangat keren. Semoga saya termasuk yang berhasil menerapkannya. Aamiin.
Terima kasih juga Mas Ranaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar